Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan | Apa sih sebenarnya jaringan itu?. Artikel kali ini akan membahas mengenai jaringan pada tumbuhan. [Baca Juga : Struktur Dan Fungsi Jaringan Hewan]
Pada organisme bersel banyak, sel-sel berkelompok untuk membentuk jaringan, yang berfungsi menjalankan tugas-tugas khusus tertentu. 
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antarsel yang membentuk satu kesatuan. 
Gabus yang menyusun kulit kayu dan akar tumbuh-tumbuhan yang banyak
batang kayunya adalah sebuah jaringan. Ia melindungi lapisan dalam terhadap cedera dan ia menghalangi penguapan yang berlebihan. 

struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

Macam - macam Jaringan Tumbuhan

Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan meristem dan jaringan permanen.

a. Jaringan Meristem
Pada tumbuhan terdapat jaringan yang selalu membelah, jaringan tersebut disebut sebagai jaringan meristem.

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu:
  1. Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional.
  2. Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar, kuncup.
  3. Meristem sekunder, berasal dari meristem primer.

Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi: 
  1. Meristem apikal.
  2. Meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan felogen.
  3. Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil.
b. Jaringan Permanen
Sel-sel meristem, baik primer maupun sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.

Menurut fungsinya jaringan permanen dibagi menjadi:

1. Jaringan epidermis (jaringan pelindung)
Jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji dinamakan jaringan epidermis.
Ciri-ciri epidermis:
Bentuk sel seperti balok, biasanya terdiri dari satu lapisan terletak pada lapisan paling luar, tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (guard cell) stomata.
Fungsi epidermis yaitu untuk melindungi jaringan lainnya.

2. Jaringan parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar.
Ciri-ciri parenkim:
Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup, banyak vakuola, ukuran sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antarsel.

Menurut fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
  • Parenkim fotosintesis, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga karang (jaringan spons).
  • Parenkim penyimpan bahan makanan.
  • Parenkim penyimpan air.
  • Parenkim penyimpan udara.
  • Parenkim transportasi.

Menurut bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
  • Parenkim palisade, bentuk memanjang, tegak.
  • Parenkim bunga karang, bentuk seperti bunga karang.
  • Parenkim bintang, bentuk seperti bintang dengan ujung saling berhubungan.
  • Parenkim lipatan, dinding sel melipat ke dalam.
3. Jaringan penyokong (jaringan penunjang)
Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang disebut jaringan penyokong.

Jaringan penyokong terdiri dari:
a. Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari selulosa dan pektin terutama di bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum
berkayu, merupakan sel hidup.

b. Jaringan sklerenkim
Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin (zat kayu), sel-selnya sudah mati. Menurut bentuknya, sklerenkim dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
  • Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan tekanan. Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa.
  • Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang, umumnya terdapat pada permukaan batang.
4. Jaringan pengangkut
Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan  pengangkut.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
a. Xilem (pembuluh kayu)
Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah menuju ke  daun.
b. Floem (pembuluh tapis)
Floem disusun oleh  sel ayakan atau tapis, pembuluh  tapis, sel pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.

Xilem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut.

Macam-macam ikatan pembuluh angkut.

  • Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu jari-jari (xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
  • Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
  • Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam jari-jari yang sama, misalnya pada akar.
  • Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris.
Referensi :
[Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XI Jakarta :  Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.]

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai jaringan pada tumbuhan. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar

Advertiser