Klasifikasi Jamur (Fungi) Lengkap Beserta Ciri-Ciri, Contoh, Dan Gambar

Klasifikasi Jamur (Fungi) Lengkap Beserta Ciri-Ciri, Contoh, Dan Gambar

Klasifikasi Jamur (Fungi) Lengkap Beserta Ciri-Ciri, Contoh, Dan Gambar

Inilah klasifikasi Jamur (Fungi) secara lengkap beserta ciri-ciri, contoh, dan gambarnya. Klasifikasi jamur sangat penting dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajarinya. Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi 4 divisi yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Klasifkasi Jamur menjadi empat divisi tersebut dilakukan berdasarkan cara reproduksinya yang berbeda-beda. Berikut penjelasan secara singkat tentang ciri-ciri umum divisi jamur tersebut. Untuk melihat ciri-ciri khusus setiap divisi, maka anda dapat mengklik nama divisi jamur yang anda inginkan.

Klasifikasi Jamur (Fungi)
Klasifikasi Jamur (Fungi)

Klasifikasi Jamur (Fungi) Lengkap Beserta Ciri-Ciri, Contoh, Dan Gambar

1. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam klasifikasi divisi Zygomycota adalah Murcor mucedo, Murcor javanicus, dan Rhizopus sp.
Gambar Mucor mucedo
Gambar Mucor mucedo (Foto : LenaWild)

Ciri-ciri umum Zygomycota :

  • Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh. Bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
  • Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
  • Biasa hidup sebagai saprofit.
  • Reproduksi aseksual dan seksual.
  • Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.
  • Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
  • Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.

    Contoh jamur Zygomycota :

    • Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
    • Rhizophus oryzae,  Jamur  tempe
    • Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat
    • Mucor mucedo, Saprofit pada  kotoran ternak dan makanan

      2. Ascomycota

      Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota dan menjadi dasar klasifikasi jamur. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora. Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.
      Gambar Saccharomyces cerevisiae
      Gambar Saccharomyces cerevisiae (Foto : A doubt)

      Ciri-ciri umum Ascomycota :

      • Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
      • Bersel satu atau bersel banyak.
      • Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
      • Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
      • Dinding sel dari zat kitin.
      • Reproduksi seksual dan aseksual.

        Contoh jamur Ascomycota :

        • Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
        • Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
        • Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. 
        • Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
        • Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
        • Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
        • Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
        • Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang  menyebabkan kanker hati (hepatitis)
        • Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada  aves
        • Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
        • Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
        • Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

          3. Basidiomycota

          Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung.

          Perkembangbiakan aseksual Basidiomyco dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp).

          Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp. Jamur yang berkembangbiak dengan basidiospora akan dimasukkan dalam kelompok klasifikasi divisi basidiomycota.
          Gambar Auricularia polytricha jamur kuping
          Gambar Auricularia polytricha / jamur kuping (Foto : Jason Hollinger at Mushroom Observer)

          Ciri-ciri umum Basidiomycota :

          • Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
          • Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
          • Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
          • Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).

            Contoh jamur Basidiomycota :

            • Volvariela volvacea (jamur merang)
            • Auricularia polytricha (jamur kuping)
            • Pleurotus sp (jamur tiram)
            • Polyporus giganteus (jamur papan)
            • Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan
            • Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)
            • Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
            • Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
            • Jamur Shitake

              4. Deuteromycota

              Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini masuk dalam klasifikasi jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
              Gambar Trichophyton tonsurans
              Gambar Trichophyton tonsurans (Foto : Nathan Reading)

              Ciri-ciri umum Deuteromycota :

              • Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
              • Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
              • Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
              • Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya

                Contoh jamur Deuteromycota :

                • Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
                • Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
                • Melazasia fur-fur, penyebab panu.
                • Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
                • Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
                • Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

                Tidak ada komentar

                Advertiser