Proses Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan || Sama halnya dengan tumbuhan, sebagai makhluk hidup hewan juga mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Walaupun sudah pasti proses tumbuh dan kembang hewan pasti berbeda dengan proses tumbuh dan berkembangnya tumbuhan. Lalu apa saja prosenya? Berikut penjelasannya
Proses Pertumbuhan pada Hewan
Pertumbuhan pada hewan berarti ukuran sel penyusun organ tersebut bertambah besar. Misalnya pada organ hati. Ukuran dan berat hati ketika suatu organisme pertama kali dilahirkan kurang lebih hanya sekitar 10 % bila dibandingkan dengan ukuran dan berat hati organisme ketika dewasa, akan tetapi jumlah sel pada hati tidak berubah. Hal itu menujukan bahwa hati tumbuh bukan karena jumlah sel yang bertambah akan tetapi ukran hati yang semakin membesar.
Pertumbuhan yaitu suatu proses bertambahnya ukuran, baik volume maupun jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan sel menuju tingkat kedewasaan.
Bagaimana satu sel dapat menjadi sedemikian luar biasa banyaknya dengan susunan dan fungsi yang sedemikian beraneka ragam? Jawabannya tentulah bukan karena suatu kebetulan. Sekali lagi kita harus mengagumi Tuhan Yang Maha Pencipta, yang telah menjadikan semua makhluk sesuai dengan ketentuan dan menentukan bentuk dan susunan setiap makhluk sesuai kehendakNya.
Pertambahan sel selama masa pertumbuhan tidaklah terjadi secara acak, akan tetapi memerlukan pengaturan yang ketat agar dapat tumbuh sesuai dengan ketentuan. Pengaturan itu terjadi pada dua tingkat, pertama pengaturan pertumbuhan pada tingkat tubuh secara keseluruhan, dan yang kedua pengaturan pada tingkat bagian – bagian tubuh.
Pola pertumbuhan berbagai makhluk hidup berbeda antara satu jenis dengan jenis lainnya. Perbedaan itu dapat diukur dari waktu interval antara berbagai tahapan perkembangan. Pada hewan yang melalui masa larva, perkembangan cepat terjadi pada masa embrio, sebaliknya pada organisme yang tidak memiliki masa larva, perkembangan cepat terjadi setelah lahir sampai menjelang usia dewasa, kemudian menurun dan berhenti ketika telah dewasa.
Proses Perkembangan pada Hewan
Pada hewan yang berkembangbiak secara seksual, umumnya melalui tahapan atau fase perkembangan sebagai berikut :
Zigot → Embrio → Larva → Masa Muda → Fertilisasi → Zigot
Zigot adalah hasil peleburan antara gamet jantan dan gamet betina. Dalam pembentukan zigot, dua inti sel gamet haploid melebur manjadi satu inti sel diploid. Peristiwa peleburan inti sel gamet itu disebut singami. Tahap ini merupakan awal dari perkembangan zigot menjadi embrio.
2. Embrio
Tahap perkembangan embrio diawali ketika zigot mulai membelah diri. Pada tahap awal, zigot akan membelah dengan cepat secaara geometrik menjadi 2, 4, 8, 16, 32 dan seterusnya. Pembelahan awal ini meningkatkan jumlah sel secara tepat. Tahapan perkembangan embrio selanjutnya melalui fase – fase pertumbuhan hingga mencapai bentuknya yang siap menjalani kehidupan.
3. Larva
Tidak semua organisme mengalami masa larva dalam kehidupannya. Larva adalah organisme kecil yang hidup mandiri yang sangat aktif dan bentuknya berbeda dengan bentuknya ketika dewasa. Kecebong merupakan bentuk larva dari katak, dan ulat merupakan larva dari kupu – kupu. Hampir semua hewan invertebrata yang hidup di laut mengalami fase larva, demikian pula dengan serangga dan hewan berbuku – buku lainnya.
4. Masa Muda
Masa muda merupakan masa persiapan menjadi individu dewasa. Jika kamu pernah memelihara anak kucing atau kelinci misalnya, maka pertumbuahan setelah masa embrio (lahir) berlangsung sangat cepat. Ukuran dan berat tubuh menjadi berlipat – lipat sebelum akhirnya mencapai usia dewasa. Demikian pula dengan berat tubuhmu saat ini bukan? Menjadi berlipat – lipat dari berat tubuhmu sejak kamu dilahirkan. Pertambahan berat tubuh terutama disebabkan oleh dua hal, yaitu jumlah sel yang bertambah karena membelah secara terus menerus dan juga ukuran sel yang bertambah besar.
Masa muda juga merupakan masa pematangan baik secara fisik, intelektual, dan juga emosional. Pada masa muda kelenjar yang menghasilkan hormon pertumbuhan sangat aktif, sehingga pertumbuhan berlangsung dengan cepat.
Sementara itu, kelenjar hormon kelamin belum aktif, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan ungsi perkembangbiakan belum dilakukan. Ketika hormon kelamin telah aktif bekerja, hormon pertumbuhan akan menurun kemudian terhenti. Mulailah memasuki fase dewasa.
5. Masa Dewasa
Sebagian organ tubuh berhenti berkembang setelah mencapai ukuran dewasa, dan perkembangan berlanjut dalam pengertian mengganti jaringan yang rusak natau mati. Pergantian sel itu biasanya melibatkan sel – sel induk, yaitu sel – sel generatif yang masih memiliki kemampuan membelah diseluruh tubuh, misalnya di kulit, sumsum tulang, usus, dan alat kelamin. Jika sel induk membelah, maka satu sel anakan akan berdiferensiasi menjadi sel khusus, misalnya sel – sel darah merah di sumsum tulang atau gamet dalam alat kelamin, sedangkan sel satunya menjadi sel induk.
Oleh karena itu, setelah dewasa ukuran tubuh tidak lagi dapat bertambah, sekalipun berat tubuh mungkin akan tetap bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Masa dewasa juga ditandai dengan telah aktifnya alat – alat kelamin dan kesiapan untuk kawin dan berkembang biak.
Sumber :
Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs kelas VIII/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi; editor, Budi Wahyono, Fitri Wahyudi; ilustrator, Haryana Humardani.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010