Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai sejak terbentuknya zigot di dalam bakal buah. Pertumbuhan pada tumbuhan diawali dengan pembentukan zigot di dalam bakal buah dan perkembangan embrio di dalam biji. Jika lingkungan menguntungkan, maka embrio di dalam biji akan tumbuh dan membentuk jaringan yang berbeda. Jaringan berkembang ke arah pembentukan alat – alat tubuh atau organ tumbuhan, misalnya akar, batang dan daun. Organ – organ itu mempunyai susunandan bentuk yang berbeda sesuai dengan fungsi masing – masing. Berbagai organ itu bekerja sama mendukung kehidupan organisme agar tetap hidup dan berkembang biak, terbentuk bunga, buah dan biji.
Dalam proses tumbuh kembangnya, tumbuhan mengalami fase – fase tertentu yang berbeda dengan Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan. Fase-fase yang dimaksud antara lain:
Fase Perkembangan Embrio
Fase perkembangan embrio dimulai dari pembelahan inti sel menajadi dua, yaitu sel basal yang membentuk badan pendukung embrio dan sel terminal yang terus membelah membentuk tiga lapisan. Lapisan luar membentuk epidermis, bagian kutub atas menghasilkan meristem pucuk batang, sedangkan bagian kutub bawah menghasilkan meristem ujung akar.
Pertumbuhan Primer
Daun yang pertama kali muncul disebut kotiledon. Kotiledon berfungsi memasok makanan sementara untuk pertumbuhan pertama pembentukan organ – organ, sampai berbentuk daun. Jaringan meristem pucuk terletak pada bagian tengah pucuk batang di atas kotiledon yang disebut epikotil. Pertumbuhan meristem pucuk batang menghasilkan sel – sel yang membentuk jaringan dasar, jaringan pengangkut, dan jaringan epidermis, selanjutnya akan menyusun batang, daun, bunga, dan buah.
Bagian bawah kotiledon disebut hipokotil. Akar embrionik pada bagian ujung bawah hipokotil disebut radikel atau bakal akar. Pertumbuhan di ujung akar (meristem akar) menghasilkan sel – sel yang memebentuk jaringan dasar, jaringan pengangkut, dan jaringan epidermis yang selanjutnya membentuk akar.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan melebar akibat sel – sel yang membelah pada meristem lateral atau kambium. Pembelahan kambium ke arah dalam akan menghasilkan xilem dan pembelahan ke arah luar akan menghasilkan floem. Perbelahan sel – sel kambium mengakibatkan tumbuhan menjadi besar. Tumbuhan terus meninggi dan membesar sesuai dengan kemampuan akar menyerap air dan zat – zat mineral dari tanah dan kemampuan menghasilkan makanan di daun.
Beberapa tumbuhan terus menerus tumbuh meninggi dan membesar, misalnya pada tumbuhan menahun. Beberapa tumbuhan yang lain pertumbuhannya terhenti pada masa tertentu. Meskipun demikian, tumbuhan tetap memproduksi makanan dan menyerap zat – zat yang dibutuhkan untuk memperbaiki sel – sel yang rusak dan untuk perkembangbiakan.
Fase Perkembangbiakan
Ketika organisme telah mencapai masa dewasa, maka fase selanjutnya adalah fase berkembang biak. Fase perkembangbiakan ditandai dengan terbentuknya alat – alat perkembangbiakan. Pada tumbuhan berbiji, pembentukan alat – alat kelamin tumbuhan terjadi pada bunga.
Pada tumbuhan tidak berbiji, termasuk lumut dan paku, perkembangbiakan berlangsung dengan pembentukan gamet maupun dengan pembentukan spora. Perkembangbiakan dengan gamet maupun spora dapat berlangsung secara bergiliran dalam satu siklus hidup atau disebut pergiliran keturunan atau metagenesis.
Dengan adanya proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, maka setiap tumbuhan bisa mendatangkan manfaat bagi makhluk hidup lainnya terutama untuk kelangsungan hidup manusia.
Sumber : Artikel Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ini kami kutip dari
Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs kelas VIII/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi; editor, Budi Wahyono, Fitri Wahyudi; ilustrator, Haryana Humardani.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010