Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup

Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup

Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup || Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. [ Baca Juga : Ciri - Ciri Mahkluk Hidup ] Tumbuh adalah proses bertambahnya sel pada makhluk hidup, misalnya batang pohon yang makin lama semakin tinggi. Sedangkan berkembang adalah bertambahnya kedewasaan. Pertumbuhan tidak akan berjalan terus menerus, ada tahapan dimana makhluk hidup akan mengalami masa penuaan. Dalam masa penuaan ini, proses – proses kehidupan menjadi kurang efisien sampai akhirnya berhenti sama sekali dan akhirnya mati.

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

Organisme bersel satu tidak mengalami pertumbuhan yang panjang. Misalnya pada Amoeba, proses pertumbuhannya hanya berupa ukuran sel yang bertambah besar, namun jumlah sel penyusunnya tidak bertambah banyak. Sekalipun untuk menjadi organisme dewasa jumlah sel penyusunnya tetap tidak bertambah, akan tetapi anakan organisme itu harus tumbuh hingga mencapai ukuran induknya sebelum dapat membelah diri.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam (faktor internal) dan faktor luar (faktor eksternal).

1.    Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam tubuh yang mempengaruhi proses dan mekanisme pertmbuhan suatu makhluk hidup. Faktor internal terdiri dari dua faktor yaitu faktor intrasel dan faktor intersel.

a. Faktor Intrasel atau Faktor Turunan (Hereditas)

Faktor intrasel memegang peranan yang penting dalam setiap fase perkembangan, terutama pada masa – masa awal pertumbuhan. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat – sifat khusus yang membedakan dari makhluk hidup yang lain. Sifat – sifat makhluk hidup telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta dan dibawakan oleh substansi pembawa sifat yang disebut dengan gen.
Gen terdapat didalam kromosom. Satu gen membawa sifat tertentu. Susunan gen di dalam kromosom menentukan sifat – sifat suatu organisme. Jumlah kromosom di dalam inti sel menentukan ciri jenis suatu organisme.

Salah satu sifat khusus gen adalah kemampuan menggandakan diri sesuai dengan dirinya. Dalam pembelahan sel terjadi penggandaan kromosom beserta susunan gennya sehingga terbentuk sel anakan dengan susunan gen yang sama persis seperti induknya. Oleh karena itulah setiap organisme mempunyai ciri – ciri jenisnya sendiri. Ciri – ciri itu akan diwariskan kepada keturunanya dalam perkembangan.

b. Faktor Intersel (Hormon)
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan adalah hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan memacu dan mengendalikan pertumbuhan tubuh secara normal. Seorang anak tidak akan pernah mencapai pertumbuhan sempurna jika kekurangan hormon pertumbuhan. Kekurangan hormon pertumbuhan akan menyebabkan pertumbuhan terhambat dan menjadi kerdil, sedangkan jika kelebihan menyebabkan tumbuh kembang menjadi raksasa.

1. Hormon Pertumbuhan pada Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Setiap hormon berpengaruh terhadap bagian tubuh yang berbeda. Hormon yang hampir terdapat pada semua tumbuhan adalah hormon auksin dan giberelin. Hormon ini penting dalam pembelahan sel, pertumbuhan kecambah, dan pemanjangan batang. Disamping itu, juga terdapat hormon lain, meskipun tidak semua tumbuhan memilikinya, antara lain hormon sitokinin, etilen, dan asam absisat. 

2. Hormon Pertumbuhan pada Hewan
Hormon pertumbuhan pada hewan berfungsi merangsang dan mengendalikan pertumbuhan hewan secara normal. Seekor hewan atau seorang anak mungkin tidak akan mencapai pertumbuhan secara normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan vertebrata antara lain teroksin dan somatomedin. Pada hewan invertebrata, hormon yang mempengaruhi metamorfosis dari fase larva ke fase dewasa antara lain ekdison dan juvenile.

2.    Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama yang berkaian dengan zat – zat makanan. Makanan merupakan hal vital bagi makhluk hidup, baik sebagai sumber energi maupun bahan tumbuh dan berkembang.

Pada hewan, protein sangat dibutuhkan untuk perumbuhan sel dan pembentukan sel – sel baru. Jika kekurangan protein, maka gejala umum pada anak yang sedang tumbuh antara lain adalah terganggunya pertumbuhan. Pada tumbuhan, air menyebabkan tekanan turgor yang medorong sel untuk tumbuh dan membelah. Lingkungan memungkinkan suatu organisme tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pada tumbuhan, beberapa faktor eksternal berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Faktor – faktor tersebut antara lain adalah cahaya, air, suhu, dan tanah. 
  1. Cahaya Matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Cahaya matahari mempengaruhi proses fotosintesis. Fotosintesis tidak dapat berlangsung jika tidak terdapat cukup cahaya. Matahari berpengaruh langsung terhadapa keersediaan makanan bagi tumbuhan. Jika makanan berkurang, maka pembelahan sel akan terhambat, akibatnya pertumbuhan akan terganggu.
  2. Air. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan. Disamping sebagai faktor utama untuk fotosintesis, air juga berperan dalam pembelahan sel. Tidak seperti sel hewan yang bergantung pada pembentukan protein, sel – sel tumbuhan membelah terutama karena air. Ketersediaan air dalam jumlah yang cukup akan mengisi rongga vakuola sehingga dinding sel mengembang dan mendorong sel untuk membelah. Jika air tersedia dalam jumlah yang kurang dan transfirasi berlangsung intensif, maka proses fotosintesis akan terganggu, pembelahan sel akan terhambat, sehingga tumbuhan tumbuh kerdil, meranggas dan kemudian mati. 
  3. Tanah. Tanah berkaitan dengan tersedianya unsur – unsur yang diperlukan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh subur jika unsur – unsur yang diperlukan tersedia dalam jumlah yang cukup. Sebaliknya, jika unsur – unsur itu tidak tersdia dalam jumlah yang cukup maka pertumbuhan akan terhambat.  Sebagian besar unsur hara diserap dari tanah bersama – sama denga penyerapan air. Beberapa gejala kekurangan unsur mineral antara lain dijelaskan sebagai berikut. Kekurangan nitrogen menyebabkan terhambatnya pembentukan klorofil dan giatnya pembentukan antosianin, sehingga daun berwarna kuning dan kemudian rontok. Kekurangan kalium menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan batang menjadi kurang kuat sehingga mudah patah. Kekurangan kalsium menyebabkan pengambilan magnesium secara berlebihan sehingga timbul gejala keracunan. Kekurangan magnesium menyebabkan klorosis, daun menjadi kuning, dan akibatnya fotosintesis terganggu.
  4. Suhu. Suhu mempengaruhi kemampuan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, transpirasi, dan respirasi atau pernapasan. Pada daerah dengan empat musim, musim salju kadang – kadang tidak memungkinkan tumbuhan melangsungkan kehidupannya. Beberapa tumbuhan menghentikan aktivitasnya sebagian atau keseluruhan sampai lingklungan memungkinkan. Keadaan demikian sering disebut dengan istilah dormansi. Hal yang sama juga terjadi pada biji. Selama biji belum mendapatkan tempat yang sesuai, maka dia tetap tidak aktif. Jika mendapat lingkungan yang memadai, maka aktivtas perkembangan embrio akan dimulai dan biji mulai berkecambah.
    Itulah tadi uraian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Dengan mengetahui faktor - faktor apa saja yang memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup maka diharapkan kita mampu mengoptimalkan tugas dan peran kita sebagai manusia untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

    sumber : ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs kelas VIII/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi; editor, Budi Wahyono, Fitri Wahyudi; ilustrator, Haryana Humardani.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

    Tidak ada komentar

    Advertiser