Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang Hujan meliputi Pengertian Hujan, Jenis / Macam-macam Hujan dan Proses Terjadinya Hujan. Berikut artikel selengkapnya..
A. Pengertian Hujan
Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang pengertian hujan, mari sama-sama belajar tentang istilah-istilah apa saja yang terjadi dalam proses terjadinya hujan.
Kondensasi
Pengembunan / kondensasi adalah suatu proses perubahan wujud benda, dalam hal ini benda gas (uap) menjadi benda cair.
Proses terjadinya kondensasi adalah ketika uap disini didinginkan atau mungkin uap tersebut dinaikkan tekanannya (dikompresi) atau bahkan bisa jadi dua-duanya yaitu terjadi pendinginan serta kompresi, hingga akhirnya menjadi cairan. Nah, cairan inilah yang disebut dengan kondensat.
Presipitasi
Presipitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses pengendapan, baik dari dalam larutan maupun dari udara permukaan ke permukaan bumi. Atau kandungan kelembapan udara yang berbentuk cairan atau bahan padat, seperti hujan, embun salju.
Singkatnya presipitasi adalah curah hujan / air hujan yang turun dari atmosfer menuju permukaan bumi, bisa dengan bentuk yang berbeda-beda. Misalnya jika berada di daerah beriklim tropis maka turun hujan. Sedangkan jika berada di daerah sedang maka bisa turun hujan atau salju.
Presipitasi merupakan peristiwa alami yaitu perubahan bentuk dari uap air di atmosfer menjadi curah hujan / salju sebagai akibat proses kondensasi.
Hujan
Hujan adalah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan disini termasuk bagian dari presipitasi yang berbentuk cairan. Presipitasi sendiri ada yang cair maupun non cair.
Contoh presipitasi cair adalah hujan, sedangkan presipitasi non cair adalah salju ataupun es. Hujan merupakan fenomena alam biasa, yang juga merupakan siklus hidrologi yang ada di bumi.
B. Jenis-Jenis Hujan
Untuk kepentingan kajian atau praktis, hujan dibedakan menurut terjadinya, ukuran butirannya, atau curah hujannya.
a. Jenis hujan berdasarkan terjadinya adalah sebagai berikut :
1. Hujan siklonal
Hujan siklonal terjadi karena adanya udara yang panas, suhu lingkungan yang tinggi serta bersamaan dengan angin yang berputar putar. Biasanya terjadi di daerah yang di lewati garis khayal khatulistiwa atau ekuator. Hal ini di sebabkan karena adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Setelah itu angin tersebut naik, lalu menggumpal di atas awan yang berada di garis ekuator.
Hujan siklonal terjadi karena adanya udara yang panas, suhu lingkungan yang tinggi serta bersamaan dengan angin yang berputar putar. Biasanya terjadi di daerah yang di lewati garis khayal khatulistiwa atau ekuator. Hal ini di sebabkan karena adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Setelah itu angin tersebut naik, lalu menggumpal di atas awan yang berada di garis ekuator.
* Angin pasat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
Setelah awan tersebut sampai pada titik jenuhnya, hujan ini akan mengawali dengan mendung yang sangat gelap setelah itu turunlah hujan yang membasahi keseluruh permukaan bumi yang memberikan dampak positif kepada seluruh makhluk hidup yang hidup di bumi dan dinantikan oleh makhluk hidup yang ada di bumi.
2. Hujan orografis
Merupakan hujan yang terjadi karena adanya angin yang mengandung uap air, kemudian arah pergerakannya secara horizontal. Perjalanan angin tersebut harus melewati pegunungan yang menyebabkan suhu angin menjadi dingin akibat adanya proses kondensasi (saat melewati pegunungan tadi).
Lalu pembentukan titik-titik air yang mulai mengendap yang akan menyebabkan terjadinya hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin tersebut yang biasanya bergerak secara horizontal, dan angin akan bertiup terus mendaki pengunungan dan menuruni lereng tetapin angin tidak membawa uap air lagi sehingga di lereng yang membelakangi arah datangnya angin tidak akan turun hujan. Kemudian karena berat massa air yang semakin besar, di mana tidak mampu di bawa oleh angin, maka turunlah hujan di atas pegunungan.
3. Hujan frontal
Hujan jenis ini bisa terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara yang dingin dan suhu yang rendah dengan massa udara yang panas dan suhu yang tinggi. Saat bertemu, suhu udara yang rendah dan massa udara yang dingin lebih berat dari pada suhu tinggi dan massa udara yang panas, menyebabkan uap yang di bawa udara dingin jatuh dengan lebat di atas permukaan bumi. Biasanya perbedaan ke dua massa tersebut bertemu di bidang front, yakni salah satu tempat yang paling mudah terjadi kondensasi dan pembentukan awan. Itulah mengapa nama hujan ini adalah hujan frontal.
Biasanya hujan frontal terjadi di daerah yang berada pada letak astronomis lintang sedang atau pertengahan lintang utara dan selatan. Jika daerah yang beriklim tropis (berada sekitar garis ekuator) mengalami hujan ini, maka yang keluar bukan sekedar hujan biasa tapi sampai hujan es. Hal ini bisa terjadi karena adanya penyinaran matahari yang menyebabkan air di samudra, laut, rawa rawa dan tempat lainnya naik ke atas secara konveksi sehingga menyebabkan proses kondensasi dan pembentukan awan. Akibat titik udara yang naik secara konveksi tadi sangat dingin, bahkan suhunya mencapai di bawah 0⁰ celcius. Air yang naik tersebut menjadi beku, dan saat awan sudah sampai pada titik jenuh, turunlah hujan ke daerah tropis. Biasanya bukan hanya air yang turun, juga Kristal Kristal es.
4. Hujan Muson (hujan musiman)
Hujan Muson adalah hujan yang terjadi karena Angin Musim / Angin Muson. Angin muson terjadi karena adanya pergerakan semu tahunan matahari dengan garis balik utara dan garis balik selatan. Hujan ini turun dalam kurun waktu tertentu. Dan dari sebab inilah yang menyebabkan musim kemarau dan penghujan. Di negara kita, Indonesia juga sering terjadi angin muson. Yakni pada bulan Oktober sampai dengan April. Makanya biasanya pada bulan bulan ini sering kali datang hujan. Sedangkan selain pada bulan itu, negara kita berada pada musim kemarau. Selain itu, di beberapa negara Asia Timur juga terjadi angin muson pada bulan Mei sampai dengan Agustus.
5. Hujan zenithal (hujan konveksi)
Hujan ini terjadi akibat adanya pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara, sehingga membentuk gumpalan dan naik secara vertikal karena terkena pemanasan ke atas awan. Hal ini menyebabkan awan yang memiliki massa berat mengalami penurunan suhu, yang menyebabkan terjadinya proses kondensasi. Karena air yang menggumpal tadi sampai pada titik jenuhnya, akhirnya turunlah hujan. Karena letak turun hujan ini berada di atas garis khayal ekuator atau khatulistiwa, maka di namakan dengan hujan zenithal. Biasnaya daerah yang kerap di datangi dengan hujan zenithal ini memiliki iklim di negaranya adalah tropis seperti iklim di Indonesia dengan intensitas penyinaran matahari yang termasuk tinggi, sebab hampir setiap tahun mendapat penyinaran.
b. Jenis hujan berdasarkan ukuran butirannya adalah sebagai berikut :
- Hujan gerimis: diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
- Hujan salju: terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius
- Hujan batu es: curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
- Hujan deras:curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.
c. Jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan adalah:
- hujan sedang: 20 – 50 mm per hari
- hujan lebat: 50-100 mm per hari
- hujan sangat lebat: di atas 100 mm per hari
C. Proses Terjadinya Hujan
Ketika hujan turun, hujan akan melewati beberapa tahap melalui berbagai proses terjadinya hujan agar proses hujan bisa berjalan secara maksimal dan hujan akan turun pada kurun waktu yang tepat sehingga tidak mencemaskan warga diseluruh dunia menunggu kedatangan hujan yang selalu ditunggu. Hujan memiliki beberapa tahapan untuk menjadi hujan yang sempurna dengan beberapa proses terjadinya hujan.
Berikut adalah proses terjadinya hujan :
1. Panas matahari (Air Menguap)
Matahari adalah sebagian dari isi alam. Matahari yang selalu menyinari bumi dengan teriknya yang menimbulkan efek panas, sehingga panasnya matahari bisa air danau, sungai dan laut menguap ke udara. Selain dari air danau sungai dan laut air yang menguap ke udara juga bisa disebabkan juga dari tubuh manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan benda-benda lain yang mengandung air.
2. Suhu udara yang tinggi (Uap air menjadi padat – terbentuk awan)
Suhu udara di indonesia termasuk ke golongan suhu udara yang tinggi akibatnya panas matahari akan membuat uap air tersebut mengalami kondensasi (pemadatan) dan menjadi sebuah embun. Embun terbentuk dari titik-titik ir kecil sehingga suhu udara semakin tinggi membuat titik-titik dari embun semakin banyak berkumpul memadat dan akan membentuk menjadi awan. Menurut kajian Neilburger tahun 1995, pada tahapan ini, tetes-tetes air memiliki ukuran jari-jari sekitar 5-20 mm. Dalam ukuran ini tetesan air akan jatuh dengan kecepatan 0,01-5 cm/detik sedangkan kecepatan aliran udara ke atas jauh lebih tinggi sehingga tetes air tersebut tidak akan jatuh ke bumi.
3. Dengan bantuan angin (Awan kecil menjadi awan besar)
Adanya angin dari udara yang menyebabkan tiupan yang akan membantu awan-awan bergerak ke tempat yang lain. Pergerakan angin memberikan pengaruh besar terhadap awan sehingga membuat awan kecil menyatu dan kemudian membentuk awan yang lebih besar lagi lalu bergerak ke langit atau ke tempat yang memiliki suhu lebih rendah. Dan semakin banyak butiran awan yang terkumpul awan akan berubah warna menjadi semakin kelabu.
4. Terbentuk lah hujan
Dan setelah awan semakin kelabu akibatnya titik-titik air semakin berat dan tidak terbendung lagi akan membuat butiran-butiran air tadi jatuh ke bumi sehingga terjadilah hujan.
Proses Terjadinya Hujan Secara Singkat
- Panas matahari membuat air yang ada di muka bumi menguap
- Terbentuklah awan dari uap uap tersebut
- Angin membuat awan kecil berkumpul menjadi besar
- Karena kandungan air di awan yang sudah besar dan tidak bisa di tampung lagi maka turunlah hujan
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/proses-terjadinya-hujan
http://lamandala.net/jenis-jenis-hujan/
https://mulyantiekasetiawaty.wordpress.com/2012/03/25/macam-macam-hujan/
Demikianlah artikel tentang Hujan meliputi Pengertian Hujan, Jenis / Macam-macam Hujan dan Proses Terjadinya Hujan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua.
Demikianlah artikel tentang Hujan meliputi Pengertian Hujan, Jenis / Macam-macam Hujan dan Proses Terjadinya Hujan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua.