Sistem Perkembangbiakan pada Manusia/Reproduksi

Sistem Perkembangbiakan pada Manusia/Reproduksi

Sistem Perkembangbiakan pada Manusia/Reproduksi

Perkembangbiakan pada Manusia | Berkembangbiak merupakan salah satu cirri mahkluk hidup. Manusia sebagai mahkluk hidup melakukan perkembangbiakan guna mempertahankan jenisnya. Ditinjau dari proses perkembangan evolusinya, manusia tergolong jenis mamalia yang paling tinggi dan paling sempurna tingkat perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dari struktur dan fungsi alat perkembangbiakan yang sudah lengkap dan sempurna dibanding dengan alat perkembangbiakan organisme yang lain.

Perkembangbiakan manusia melibatkan alat perkembangbiakan jantan dan alat perkembangbiakan betina. Alat perkembangbiakan tersebut biasanya baru berfungsi setelah manusia mencapai usia tertentu. Biasanya sel kelamin dan hormon kelamin dihasilkan pada masa puber, dimana pada masa ini organ – organ tubuh seseorang mulai berfungsi secara optimal.

reproduksi manusia
manusia berkembangbiak untuk mempertahankan jenisnya


A. Alat Reproduksi Manusia

Pada reproduksi seksual, selalu melibatkan dua individu, yaitu pria dan wanita. Pria memiliki alat kelamin jantan untuk menghsilkan sel – sel kelamin jantan yang disebut spermatozoa (sperma). Wanita memiliki alat kelamin betina untuk menghasilkan sel – sel kelamin betina yang disebut sel telur (ovum).

1. Alat Kelamin Pria
Alat kelamin pria berfungsi menghasilkan spermatozoa. Alat kelamin pria dibagi menjadi dua bagian, yaitu alat kelamin dalam dan luar.

reproduksi manusia



a. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam yang dimiliki pria terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.
  1. Testis, yaitu organ kelamin pria yang berfungsi menghasilkan spermatozoa dan hormon testosteron. Testis berjumlah sepasang, berbentuk bulat telur, dan terdapat pada skrotum. Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat spermatogonium yang diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang mensekresi hormon testosteron. Selain itu, terdapat sel-sel berukuran besar yang disebut sel sertoli yang berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa.
  2. Saluran reproduksi. Saluran reproduksi pada pria terdiri atas duktus epididimis dan vas deferens. Duktus epididimis adalah organ kecil seperti tabung sempit yang sangat panjang dan berliku-liku, melekat di belakang testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sperma sementara. Dari epididimis, sperma masuk ke dalam saluran vas deferens menuju vesikula seminalis (kantung sperma). Vas deferens adalah sebuah saluran dari bagian bawah epididimis yang mengarah ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat. Saluran vas deferens bersatu membentuk duktus ejakularotius pendek yang berakhir di uretra. Kemudian, uretra dan duktus ejakularotius berakhir di ujung penis.
  3. Kelenjar kelamin. Pada pria terdapat tiga kelenjar yang dapat menunjang kehidupan sperma. Kelenjar-kelenjar ini adalah vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper (bulbuuretral).

b. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar pria berupa penis dan skrotum. Penis adalah organ yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke alat kelamin betina (wanita). Penis terdiri atas jaringan seperti busa dan memanjang dari glans penis (kepala penis). Jika terdapat rangsangan, jaringan ini akan terisi darah sehingga penis menegang yang disebut ereksi.

Skrotum adalah sebuah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak subkutan, dan berisi sedikit saluran otot. Di dalam skrotum terdapat testis yang berfungsi menghasilkan sperma.

2. Alat Kelamin Wanita
Alat kelamin wanita menghasilkan ovum. Alat kelamin wanita ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

reproduksi manusia


a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar pada wanita dikenal sebagai vulva, yang terdiri atas:
  1. Mons veneris, yaitu sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis
  2. Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva. Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayora.  
  3. Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. 
  4. Kelenjar vestibularis mayor (bartholini) terletak tepat di belakang labia mayora, di setiap sisi kelenjar ini mengeluarkan lendir dan salurannya keluar antara himen dan labia minora. Himen dikenal sebagai selaput dara, yang merupakan selaput dari membran tipis, di tengahnya terdapat lubang tempat keluarnya darah menstruasi.
b. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas vagina, uterus, oviduk, dan ovarium.
  1. Vagina, yaitu tabung berotot yang dilapisi membran dari jaringan epitel dan dialiri pembuluh darah. Panjang vagina adalah dari vestibula sampai serviks (mulut rahim). Vagina berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma dan berguna dalam proses kelahiran bayi.
  2. Uterus (rahim), yaitu organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rektum dan kandung kencing. Uterus berfungsi sebagai tempat janin menempel, tumbuh, dan berkembang sampai proses kelahiran. 
  3. Oviduk (tuba fallopi), disebut juga saluran telur, terdapat di sebelah kiri dan kanan bagian atas uterus. Panjangnya kirakira 10 cm dan di bagian ujung dekat uterus menyempit. Pada bagian ujung tuba fallopi terdapat fimbriae (umbai), yang berfungsi menangkap sel telur saat ovulasi.Tuba fallopi berfungsi untuk mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus.
  4. Ovarium, yaitu organ yang berfungsi menghasilkan ovum.Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

    B. Gametogenesis

    Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet pada suatu individu. Gametogenesis dibagi menjadi dua macam, yaitu spermatogenis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma. Sedangkan, oogenesis adalah pembentukan sel telur (ovum).

    1. Spermatogenesis
    Spermatogenesis terjadi di dalam testis, yaitu di bagian tubulus seminiferus. Sperma yang dihasilkan di tubulus seminiferus adalah sperma muda yang memiliki banyak sitoplasma. Proses pendewasaannya terjadi di epididimis. Sperma ini dipelihara oleh sel sertoli. Spermatogenesis dimulai dari pertumbuhan spermatogonium menjadi spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis menjadi dua spermatosit sekunder. Kemudian, spermatosit membelah secara meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar. Spermatid merupakan gamet muda dan memiliki banyak protoplasma. Setelah mengalami diferensiasi yang rumit, spermatid berubah menjadi sperma yang fungsional. Nukleus mengecil menjadi kepala sperma dan sebagian besar sitoplasma dibuang. Hal ini dilakukan agar sperma mudah bergerak. Sperma ini mengandung enzim yang memiliki peranan penting untuk menembus membran sel telur (ovum). Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), dan hormon testosteron.

    2. Oogenesis
    Oosit primer yang terbentuk melakukan pembelahan secara meiosis menghasilkan oosit sekunder dan satu badan polar. Kemudian, oosit sekunder membelah kembali menjadi ootid dan satu sel badan polar kedua. Sedangkan, badan polar I membelah menjadi dua badan polar. Menjelang terjadinya peleburan inti sel telur dan sperma, ootid berkembang menjadi ovum. Ketiga badan polar yang menempel pada ovum mengalami degenerasi. Jadi, oogenesis menghasilkan satu sel ovum dan tiga badan polar.


    C. Menstruasi

    Setelah memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami menstruasi. Hal ini menandakan alat reproduksinya mulai berfungsi. Bagaimana terjadinya menstruasi? Setelah sel telur matang akan terjadi ovulasi. Ovum akan ditangkap fimbriae infundi-bulum. Apabila sel telur dibuahi, maka akan terjadi kehamilan. Tetapi, apabila tidak terjadi pembuahan, akan terjadi menstruasi. Menstruasi terjadi setiap bulan dan membentuk siklus menstruasi yang lamanya kira-kira 28 hari. 14 hari persiapan untuk ovulasi dan 14 hari persiapan endometrium untuk menerima ovum yang sudah dibuahi.


    D. Fertilisasi dan Kehamilan

    Fertilisasi adalah peleburan antara sperma dan ovum. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi. Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk ke dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Penggabungan sperma dan sel telur ini membentuk zigot. Zigot yang terbentuk bergerak menuju uterus sambil membelah diri menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya, pada saat embrio mencapai 32 sel dan memiliki bentuk seperti buah arbei, disebut morula. Morula berkembang menjadi blastula. Lalu, sel-sel bagian dalam membentuk bakal janin (embrioblas), dan sel-sel bagian luar membentuk trofoblas yang akan membentuk plasenta. Pada hari keenam, embrio tiba di uterus, kemudian membenamkan diri ke dinding uterus yang lunak, tebal, dan lembut serta mengandung sekret seperti air susu. Proses perlekatan embrio ke dinding sel ini disebut implantasi. Embrio terus tumbuh dan berkembang membentuk manusia yang seutuhnya, artinya kehamilan sedang berlangsung.

    Tidak ada komentar

    Advertiser